Saturday, November 7, 2020

MAKANAN PENYEBAB ASAM URAT

 


Gejala asam urat yang paling umum adalah rasa sakit yang teramat sangat sehingga menyebabkan pembengkakan, terutama pada area jempol kaki.Ketika penumpukan asam urat sudah terjadi, ada berbagai faktor yang dapat memicu gejalanya, salah satunya makanan yang Anda makan. Maka dari itu, agar penyakit asam urat tidak kambuh, ada baiknya Anda menghindari makanan penyebab asam urat berikut ini.

Deretan makanan penyebab asam urat yang perlu dihindari

Penyakit gout disebabkan oleh penumpukan uric acid atau asam urat, alias produk yang dihasilkan tubuh ketika memecah zat purin yang menumpuk di persendian. Purin adalah salah satu jenis protein yang dapat ditemukan dalam tubuh dan makanan.Normalnya, asam urat akan larut dalam darah lalu keluar bersama urin. Namun, terkadang tubuh atau ginjal hanya dapat melepaskan asam urat ke dalam urin dalam jumlah sedikit.Akibatnya, asam urat akan menumpuk dan membentuk kristal asam urat pada persendian dan mengelilingi jaringan sehingga menyebabkan nyeri, peradangan, dan pembengkakan.Ada berbagai makanan yang mengandung zat purin yang cukup tinggi. Berikut adalah makanan penyebab asam urat yang perlu dihindari oleh penderita asam urat.

1. Jeroan

Apakah Anda salah satu penyuka jeroan, termasuk hati, ginjal, jantung, limpa, otak, babat, usus, dan paru?Jeroan dan makanan organ lainnya merupakan jenis makanan penyebab asam urat. Hal ini karena makanan-makanan tersebut memiliki kandungan zat purin yang cukup tinggi

2. Beberapa jenis makanan laut (seafood)

Makanan penyebab asam urat lainnya adalah makanan laut. Ya, meski ikan laut memiliki manfaat yang baik bagi tubuh, sebaiknya hindari mengonsumsi makanan laut (seafood) apabila kadar asam urat Anda sudah cukup tinggi.Beberapa jenis makanan penyebab asam urat yang berasal dari hidangan laut adalah ikan sarden, ikan makarel, ikan teri, dan ikan trout.Selain itu, hindari pula hidangan laut, seperti kepiting dan kerang. Semua jenis makanan tersebut mengandung zat purin yang cukup tinggi sehingga menjadi penyebab asam urat. Jika Anda ingin konsumsi makanan laut, pilihlah yang kadar purinnya tidak tinggi, seperti udang, lobster, dan tiram. Meski demikian, tetap batasi porsinya dengan tidak mengonsumsi secara berlebihan.

3. Daging merah

Daging merah adalah jenis makanan penyebab asam urat lainnya. Macam-macam daging merah yang mengandung purin tetapi dengan kadar sedang, seperti daging sapi, daging domba, daging babi, bisa menjadi penyebab asam urat.Selain itu, daging ayam dan daging bebek juga termasuk jenis makanan yang mengandung purin sedang. Anda masih bisa mengonsumsi makanan dengan jenis-jenis daging tersebut, tetapi sebaiknya batasi porsinya agar tidak berlebihan.Untuk memenuhi kebutuhan akan protein pada penderita asam urat, Anda bisa mengonsumsi makanan yang berasal dari protein nabati dari kedelai, seperti tempe dan tahu.

4. Beberapa jenis sayur-sayuran

Ada beberapa jenis sayuran yang mengandung zat purin. Anda masih bisa memakannya, tetapi dengan porsi yang terbatas.Beberapa jenis sayuran yang mengandung purin dan merupakan makanan penyebab asam urat adalah asparagus, kembang kol, bayam, dan buncis.

5. Kacang-kacangan dan polong-polongan

Kacang-kacangan dan polong-polongan memiliki kandungan purin yang sedang. Misalnya, kacang merah, kacang polong, kacang hijau, dan kacang kedelai.

6. Makanan berlemak

Makanan berlemak menjadi salah satu pantangan karena termasuk makanan penyebab asam urat tinggi.Sebab, sebagian besar makanan berlemak dapat memicu kenaikan berat badan berlebih. Ketika seseorang kelebihan berat badan atau obesitas, tubuh mereka menghasilkan lebih banyak insulin.Peningkatan kadar insulin yang berlebihan dapat mengganggu kerja ginjal untuk membuang asam urat. Pada akhirnya, asam urat yang tidak terbuang akan menumpuk dan mengendap sampai membentuk kristal di persendian.Semakin berat tubuh Anda, semakin sulit tubuh Anda menghilangkan asam urat. Peningkatan kadar asam urat akan menyebabkan munculnya serangan akut yang terjadi mendadak.

Jenis minuman yang dapat meningkatkan risiko asam urat

Selain makanan penyebab asam urat, ada pula jenis minuman yang dapat menyebabkan penyakit asam urat menjadi kambuh. Misalnya:

7. Minuman manis

Beberapa jenis minuman manis dapat menyebabkan kekambuhan pada penderita asam urat. Kondisi ini umum terjadi pada orang dewasa yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.Minuman dengan rasa manis dapat menjadi penyebab asam urat. Pasalnya, rasa manis tersebut berasal dari gula jenis fruktosa yang merangsang produksi asam urat lebih banyak.Beberapa jenis minuman manis yang tidak baik untuk penderita asam urat adalah:
  • Minuman bersoda;
  • Minuman berenergi;
  • Aneka jus buah;
  • Minuman yang mengandung konsentrat buah-buahan;
  • Air lemon manis;
  • Es teh manis.

8. Minuman beralkohol

Semua jenis minuman beralkohol yang tidak baik untuk penderita asam urat sehingga dapat meningkatkan risiko asam urat dan memperburuk gejala asam urat.Hal ini karena saat Anda minum alkohol, organ ginjal akan bekerja keras untuk menghilangkan alkohol dibandingkan asam urat. Akibatnya, asam urat akan menumpuk di dalam tubuh sehingga memicu penyakit menjadi kambuh.Menurut hasil penelitian, beberapa jenis alkohol yang dapat meningkatkan risiko asam urat, termasuk bir, wine, dan liquor.

Cara menurunkan risiko asam urat

Menghindari makanan penyebab asam urat adalah salah satu kunci untuk mengurangi risiko kekambuhan penyakit asam urat. Namun, ada cara lain yang dapat menurunkan risiko asam urat selain menghindari makanan penyebab asam urat.Beberapa cara menurunkan risiko penyakit asam urat lainnya, antara lain:
  • Memperbanyak minum cairan.
  • Meningkatkan asupan produk susu rendah lemak.
  • Meningkatkan asupan sayuran dan buah-buahan.
  • Melakukan olahraga secara rutin.
  • Menghindari konsumsi makanan olahan. 
  • Menurunkan berat badan, apabila Anda mengalami kelebihan berat badan.

 

Kalau tadi adalah daftar makanan penyebab asam urat, di bawah ini jenis-jenis makanan alami untuk asam urat yang justru disarankan buat kamu:

1. Buah-buahan yang Mengandung Vitamin C

Vitamin C dapat mengikat purin yang berlebih dan menetralisir kapasitas purin di dalam tubuh sehingga lebih normal dan seimbang. Vitamin C juga efektif untuk mencegah penumpukan sisa-sisa metabolisme yang biasanya menempel di persendian yang menjadi penyebab asam urat. Beberapa buah-buahan yang mengandung vitamin C dan disarankan untuk dikonsumsi adalah jambu biji, pepaya, jeruk, semangka, kiwi, dan tomat.

2. Sayur-sayuran Tinggi Serat

Brokoli adalah salah satu jenis sayuran yang disarankan untuk dikonsumsi pengidap asam urat dan juga menjadi salah satu makanan alami untuk asam urat. Kamu bisa mengonsumsinya sebagai sayuran biasa yang ditumis, dikukus, ataupun di jus dengan mencampurkannya bersama tomat dan perasan lemon. Sayuran yang mengandung serat sangat efektif untuk menetralisir penumpukan purin dan memperlancar sistem metabolisme di dalam tubuh. Sistem metabolisme yang lancar dapat mencegah timbulnya asam urat.

3. Kopi Hitam

Bukan kopi dengan gula ya, karena minuman manis juga bisa menjadi penyebab asam urat kambuh. Segelas kopi hitam setiap hari dapat menurunkan kadar asam urat. Kopi hitam terbukti dapat memperlancar sistem metabolisme dalam tubuh dan baik untuk kesehatan fungsi jantung dan organ tubuh lainnya.

4. Air Putih

Sudah banyak penelitian yang menunjukkan terapi air putih sangat bisa diaplikasikan untuk menurunkan kadar asam urat. Mengonsumsi air putih dapat meningkatkan pembuangan zat beracun di dalam tubuh termasuk purin yang berlebih. Minum air putih juga bisa membersihkan ginjal, meningkatkan fungsi hati, dan kinerja metabolisme tubuh. 

 

sumber : 

https://www.sehatq.com/artikel/5-jenis-makanan-dan-minuman-pemicu-asam-urat-yang-sebaiknya-dihindari

https://www.halodoc.com/artikel/17-makanan-yang-menyebabkan-asam-urat

CARA PEMBUATAN SIMPLISIA KULIT BATANG POHON PULAI

BAB I

PENDAHULUAN

I.1          Tujuan Praktikum

Mempelajari cara pembuatan simplisia nabati dari beberapa macam tumbuhan obat

I.2          Dasar Teori

Simplisia adalah bahan alamiah yang dipakai sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga atau yang baru  mengalami proses setengah jadi, seperti pengeringan. Simplisia dapat berupa simplisia nabati, simplisia hewani dan simplisia pelikan atau mineral (Prasetyo & Entang, 2013)

Pada umumnya proses pembuatan simplisia terdiri dari sortasi atau pemilahan, pencucian,perajangan,   atau   pengirisan   dan   pengeringan (Tilaar, 2009)

Kadar senyawa aktif dalam suatu simplisia berbeda-beda antara lain tergantung pada bagian tanaman yang digunakan, umur tanaman atau bagian tanaman pada saat panen, waktu panen, dan lingkungan tempat tumbuh. Jika penanganan ataupun pengolahan simplisia tidak benar maka mutu produk yang dihasilkan kurang berkhasiat atau kemungkinan dapat menimbulkan toksik apabila dikonsumsi (Wallis, 1960).

Tumbuhan Pulai (Alstonia scholaris) kaya dengan kandungan kimia antara lain saponin, flavonoid dan polifenol (Reni,1998). Dalam farmakologi cina dan pengobatan tradisional disebutkan bahwa tumbuhan pulai memiliki sifat pahit antipiretik anti deman, anti hipertensi dan melancarkan saluran darah (Zainal, 2005). Kulit batang pulai merupakan tanaman yang sering digunakan sebagai obat tradisional oleh masyarakat Indonesia. Berdasarkan studi pustaka yang dilakukan kulit batang pulai memiliki khasiat sebagai obat kencing manis obat malaria dan obat tekanan darah tinggi (Wijayakusuma, 2001).

 

BAB II

METODE KERJA

II.1       Alat dan Bahan

a.       Alat


Ø  Cawan Petri

Ø  Corong

Ø  Labu Erlenmeyer

Ø  Neraca/Timbangan

Ø  Oven

Ø  Parang

Ø  Pengayak

Ø  Pipet Tetes

Ø  Pisau

Ø  Tabung Reaksi


b.      Bahan

Ø  Aquadest

Ø  Etanol 70%

Ø  Pohon Pulai Dewasa Bagian Kulit Ujung, Tengah Dan Pangkal

 

II.2       Cara Kerja

1.      Dilakukan pengambilan sampel kulit batang pohon pulai dewasa bagian ujung,tengah dan pangkal

2.      Disortasi basah dilakukan dengan memisahkan kulit batang dari benda asing

3.      Dilakukan pencucian dengan air mengalir

4.      Dirajang dengan memotong kulit batang menjadi lebih kecil

5.      Dikeringkan dengan oven

6.      Disortasi kering

7.      Dihaluskan dan diayak untuk menjadi serbuk


BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

 

III.1    Hasil Pengamatan

B.Awal Simplisia

B.Sortasi Basah

B.Sortasi Kering

B.Simplisia Serbuk

Randemen Simplisia

Randemen Serbuk

Susut Pengeringan

500 g

471 g

267 g

95,84 g

56,69 g

20,35 g

43,312 g

 

III.3  Pembahasan

Sampel yang digunakan dalam pembuatan simplisia ini yaitu kulit batang pulai (Alstonia scholaris). Kulit batang pohon pulai mengandung senyawa kimia aktif alkaloid, triterpenoid, flavonoid dan tanin. Dimana kulit batang ini yang diambil tiga bagian yaitu bagian ujung, tengah, dan pangkal masing-masing 30 cm. Untuk pengambilan sampel berupa kulit batang diperlukan kehati-hatian agar pengambilan sampel tidak merusak dan membuat mati pohonnya. Pengambilan sampel pohon dengan tinggi rata-rata sekitar 15 m dan mengambil sampel masing-masing bagian sepanjang 30 cm. Setelah sampel diambil dilakukan sortasi basah untuk memisahkan sampel dari pencemar yang akan mengganggu pembuatan simplisia. Simplisia dicuci dengan air mengalir agar kotoran yang terdapat pada sampel terbawa air dan menghasilkan sampel yang bersih. Dilakukan perajangan atau pengubahan bentuk dilakukan untuk memperluas permukaan sehingga lebih cepat kering tanpa pemanasan yang berlebihan karena jika hasil perajangan terlalu tebal maka pada saat pengeringan simplisia yang dihasilkan tidak merata. Pengeringan dilakukan secara buatan yaitu menggunakan oven dengan suhu 40-50˚C. Pengeringan dilakukan sampai kadar air tidak lebih dari 10% . Faktor yang mempengaruhi pengeringan adalah suhu pengeringan, kelembaban udara, aliran udara, waktu pengeringan (cepat), dan luas permukaan bahan. Ketika di oven simplisia yang akan dikeringkan tidak boleh tertususun atau bertumpuk karena hal tersebut akan membuat pengeringan simplisia tidak merata. Setelah pengeringan dilakukan sortasi kering untuk memisahkan benda asing, seperti bagian-bagian yang tidak diinginkan dan kotoran lain yang masih ada dan tertinggal.

Simplisia yang sudah dikeringkan dibuat serbuk dengan cara dihaluskan, kemudian diayak dengan ayakan 40/60. Arti dari pengayak 40/60 yaitu serbuk dapat melalui pengayak no 40 seluruhnya dan tidak lebih dari 40 % melalui pengayak nomor 60. Tujuan dilakukan pengayakan yaitu agar serbuk lebih halus merata dan tidak tercampur dengan partikel yang masih besar. Sehingga serbuk yang dihasilkan lebih bagus dan halus. Setelah dilakukan pengayakan simplisia tersebut disimpan diwadah dan dikemas. 



KESIMPULAN

 

Dari hasil praktikum ini dapat disimpulkan bahwa :

1.      Kulit batang pohon pulai mengandung senyawa kimia aktif alkaloid, triterpenoid, flavonoid dan tanin

2.      Pengambilan sampel pohon dengan tinggi rata-rata sekitar 15 m dan mengambil sampel masing-masing bagian sepanjang 30 cm.

3.      Faktor yang mempengaruhi pengeringan adalah suhu pengeringan, kelembaban udara, aliran udara, waktu pengeringan (cepat), dan luas permukaan bahan.


 

DAFTAR PUSTAKA

 

Prasetyo & Entang, 2013, Pengelolaan Budidaya Tanaman Obat-Obatan (Bahan              Simplisia), Badan Penerbitan Fakultas Pertanian UNIB, Bengkulu

 

Tilaar, M., 2009, Healthy Lifestyle  with Jamu¸ Dian Rakyat. Jakarta, p. 67

 

Wallis, T. E. 1960, Textbook of Pharmacognosy 4th Edition, J & A. Churcill, London

 

Reni. 1998. Pengaruh Pemberian Ekstrak Kulit Batang Pulai (Alstonia scholaris)   Terhadap Kadar Hipertensi Tikus Putih. Bogor: Kementrian Kehutanan.

 

Wijaya Kusuma. 2001. Pengaruh Pemberian Ekstrak Kulit Batang Pulai (Alstonia scholaris) Terhadap Kadar Hipertensi Tikus Putih. Bogor: Kementrian Kehutanan

 

Zainal. 2005. Pengaruh Pemberian Ekstrak Kulit Batang Pulai (Alstonia scholaris) Terhadap Kadar Hipertensi Tikus Putih. Bogor: Kementrian Kehutanan.

 



        Hallo guys, disini saya mau merekomendasikan produk facial wash untuk kalian terutama untuk yang kulitnya berminyak dan berjerawat...