Friday, November 6, 2020

KONSUMSI GULA BERLEBIHAN

 


 

Gula menjadi bagian tak terpisahkan dalam pola makan. Gula yang diserap ke dalam darah bertindak sebagai sumber bahan bakar untuk jaringan di dalam tubuh, termasuk otak. Meski gula penting untuk metabolisme tubuh, mengonsumsinya berlebihan dapat berdampak buruk.

Gula hadir dalam berbagai bentuk makanan dan minuman. Mulai dari minuman, camilan, hingga makanan berat, gula selalu hadir. Tak jarang, konsumsi gula menjadi berlebihan. Padahal asupan gula berlebihan bisa menimbulkan berbagai penyakit termasuk obesitas, diabetes tipe 2 dan penyakit jantung. 

FUNGSI GULA BAGI TUBUH

1. Sumber energi

Setiap aktivitas sehari-hari Anda juga fungsi organ dalam tubuh membutuhkan energi. Nah, sebagian besar energi tubuh didapatkan dari asupan gula. Secara garis besar, gula dari makanan dan minuman yang masuk ke perut akan diolah menjadi glukosa dan dialirkan ke dalam darah.

Setiap sel akan mengolah glukosa yang diterimanya lewat proses glikolisis untuk dijadikan asam piruvat dan asam laktat. Selanjutnya, dua senyawa ini akan diolah lebih lanjut menjadi adenosin trifosfat (ATP). ATP inilah yang menjadi sumber energi utama untuk menunjang semua kegiatan tubuh dan setiap organ dalamnya.

Di waktu yang bersamaan, sisa glukosa yang tidak diolah menjadi energi akan disimpan sebagai glikogen di dalam otot dan hati (liver). Ketika sumber energi utama sudah habis, simpanan glikogen tersebut akan dipakai sebagai cadangan energi.

2. Menghemat cadangan protein

Ketika Anda sudah tidak lagi memiliki sisa cadangan glukosa, tubuh akan mulai mengurai protein untuk dipakai sebagai energi. Padahal, protein memiliki berbagai fungsi penting di antaranya sebagai pembangun otot, massa otot, serta mempercepat penyembuhan luka.

Setelah berhasil, sumber energi yang berasal dari pemecahan protein tersebut akan disalurkan ke berbagai jaringan dan sel-sel tubuh. Namun, jika tubuh memakai protein sebagai pengganti energi mau tidak mau Anda akan sulit fokus dan berkonsentrasi, juga gampang sakit. Kekurangan protein juga dapat menyebabkan penurunan massa otot serius.

 

Asupan gula yang aman dalam sehari

Tubuh membutuhkan asupan gula agar tetap sehat. Hanya saja takaran sehari-harinya perlu dibatasi. Dalam arti, asupan pemanis tambahan tidak boleh berlebihan dan juga tidak kekurangan. Ingat, sumber gula juga Anda dapatkan dari makanan berkarbohidrat seperti buah-buahan dan makanan pokok.

Kebanyakan makan gula tentunya akan mengganggu kerja organ-organ dalam tubuh. Bahkan, bisa berujung pada munculnya berbagai komplikasi kesehatan serius. Mulai dari kerusakan fungsi hati, penyakit jantung, ganggguan metabolik, resistensi insulin, hingga obesitas.

Permenkes Nomor 30 Tahun 2013 telah menjabarkan informasi mengenai kandungan gula, garam, dan lemak dalam olahan makanan. Menurut peraturan yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI ini, Anda disarankan untuk membatasi asupan gula tambahan maksimal sebanyak 50 gram.

Jumlah tersebut setara dengan sekitar 5-9 sendok teh gula setiap harinya. Baik yang didapat dari makanan maupun minuman. Akan tetapi, jumlah tersebut mungkin saja berbeda bagi Anda yang punya kondisi kesehatan tertentu.

Terlalu sedikit makan gula bisa berakibat hipoglikemia

Hipoglikemia adalah kondisi ketika kadar glukosa di dalam Anda berada di bawah batas normal atau sangat rendah. Kondisi ini terjadi ketika hormon insulin yang diproduksi oleh pankreas terlalu banyak atau asupan karbohidrat yang menurun sehingga kadar glukosa yang ada di dalam darah sangat sedikit.

Seseorang dikatakan mengalami hipoglikemia jika kadar glukosa darahnya kurang dari 70 miligram per desiliter (mg/dL), atau 3,9 milimol per liter (mmol/L). Kondisi glukosa darah yang rendah ini sebagian besar terjadi pada para diabetesi (orang yang menderita diabetes).

Ada dua jenis hipoglikemia pada orang non diabetes, yakni hipoglikemia reaktif dan puasa. Hipoglikemia reaktif bisanya muncul dalam kurun waktu beberapa jam setelah makan. Sebaliknya, hipoglikemia puasa sama sekali tidak berkaitan dengan makanan.

Hipoglikemia jenis ini lebih disebabkan oleh suatu penyakit, seperti hepatitis, gangguan pada kelenjar adrenal atau hipofisis, gangguan ginjal, hingga tumor pankreas. Bukan hanya itu, konsumsi alkohol yang berlebihan dan penggunaan obat-obatan tertentu bisa membawa Anda pada merosotnya kadar glukosa darah dalam tubuh.

Jika hipoglikemia terjadi pada orang yang sebelumnya tidak memiliki tanda dan gejala diabetes, jangan tunda untuk segera mengonsultasikan pada dokter. Sebab tidak menutup kemungkinan, kondisi ini bisa mengakibatkan masalah kesehatan yang serius. 


Apa yang terjadi jika tidak makan gula sama sekali?

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, karbohidrat di dalam tubuh akan diubah menjadi glukosa yang selanjutnya digunakan sebagai energi. Itu sebabnya, ketika Anda tidak sama sekali makan karbohidrat, maka tubuh tidak mendapatkan glukosa yang kemudian akan berujung pada kekurangan produksi energi.

Padahal, asupan karbohidrat ini sangat berpengaruh terhadap fungsi normal tubuh, terutama kerja otak. Pasalnya, kerja otak yang merupakan sumber sistem saraf pusat tubuh, sangat mengandalkan ketersediaan glukosa di dalam darah. Singkatnya, glukosa merupakan satu-satunya “bahan bakar” yang mampu mendukung otak agar dapat bekerja secara optimal.

Otak manusia tidak memiliki tempat penyimpanan glukosa sendiri, sehingga semua suplai glukosa tergantung pengiriman dari aliran darah tubuh Anda. Sel-sel di otak termasuk salah satu bagian yang memerlukan sumber energi lebih banyak daripada sel-sel lainnya dalam tubuh. Itu sebabnya, kebutuhan glukosa pada otak cenderung lebih besar.

Ketika kebutuhan karbohidrat dalam tubuh tidak bisa terpenuhi dengan baik, maka akan memengaruhi kadar glukosa dalam darah berada hingga di bawah rentang normal. Hal ini bisa mengakibatkan otak kehilangan sumber energinya, yang tentunya juga memengaruhi kerja organ-organ tubuh yang lain.

 

AKIBAT TERLALU BANYAK MENGKONSUMSI GULA 

1. Masalah pencernaan

BAB tidak teratur

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa gula bisa mengurangi keanekaragaman bakteri sehat dalam usus hanya dalam waktu seminggu. Ini bisa memperlambat sistem pencernaan. Makanan yang tinggi serat secara alami memiliki dampak positif. Orang yang konsumsi gulanya berlebihan umumnya tidak makan banyak serat.

Kembung

Makanan asin diketahui menyebabkan kembung, tetapi makanan yang tinggi gula juga dapat menyebabkan hal serupa. Penting juga untuk dicatat bahwa jika Anda memiliki sensitivitas terhadap gula seperti fruktosa (gula dalam buah) dan laktosa (dalam susu), perut akan mengalami kembung dan gejala iritasi pencernaan.

2. Perubahan kulit

Jerawat di area rahang dan mulut

Sementara para ahli mengatakan bahwa jerawat parah tidak ada hubungannya dengan makanan bagi sebagian orang, beberapa studi telah menghubungkan jerawat dengan konsumsi terlalu banyak makanan manis. Gula meningkatkan produksi hormon terutama androgen yang terkait dengan jerawat hormon peradangan. Jerawat ini biasanya muncul di sekitar rahang dan mulut.

Kulit cepat keriput

Makanan tinggi gula telah terbukti mempercepat penuaan kulit. Ini karena terlalu banyak gula makanan bereaksi dengan protein dalam aliran darah dan membentuk produk akhir glikasi lanjut (AGEs). AGEs ini merusak protein struktural dalam kolagen kulit dan elastin. Makanan tinggi gula dapat membuat kulit lebih cepat keriput dan terlihat lebih tua.

3. Perubahan psikologis

Moody dan mudah tersinggung

Beberapa studi mengaitkan gula dengan gangguan mood seperti depresi. Selain perubahan gula darah, gula dapat mengacaukan neurotransmiter di otak yang mengatur suasana hati.

Susah tidur malam

Mengonsumsi makanan manis yang terlalu dekat dengan waktu tidur dapat memicu susah tidur, setidaknya dalam jangka pendek. Bahkan jika bisa tertidur, tidur tidak akan nyenyak. Anda mungkin tidak bangun dengan perasaan baik, karena gula darah turun pada malam hari.

4. Gangguan kesehatan tulang

Gigi terus berlubang

Gula adalah penyebab utama di balik kerusakan gigi. Ketika gula menempel di gigi, ia memberi makan bakteri plak yang sudah ada secara alami di sana. Ini dapat mengikis enamel gigi. Kombinasi terburuk penyebab gigi berlubang adalah gula dan asam karena keduanya merusak enamel gigi. Kombinasi ini biasa ditemui pada soda dan minuman energi.

Nyeri sendi

Beberapa penelitian secara teratur mengaitkan minuman bergula dengan rheumatoid arthritis pada wanita, mungkin karena peradangan. Penelitian lain menemukan bahwa orang yang minum lima atau lebih minuman manis dalam seminggu lebih mungkin menderita radang sendi.

5. Masalah berat badan

Selalu lapar

Gula tidak mengandung serat atau protein, makanan ini tidak dapat memberi rasa kenyang. Ini karena gula menyebabkan gula darah naik dan cepat turun, sehingga tubuh merasa lebih lapar dan membutuhkan lebih banyak gula lagi. Pastikan menyeimbangkan pola makan dengan nutrisi lain. Makanan dengan serat, lemak sehat, dan protein tanpa lemak membuat tubuh lebih kenyang.

Susah menurunkan berat badan

Penambahan berat badan, tentu saja terjadi ketika makan terlalu banyak. Makanan dengan banyak gula putih, tidak dapat memberi rasa kanyang sehingga Anda cenderung makan lebih banyak kalori. Mengonsumsi makanan ini dalam jumlah banyak mungkin akan menghilangkan rasa lapar, namun hanya sementara waktu.

6. Perubahan sistem tubuh

Tekanan darah naik

Gula lebih buruk untuk tekanan darah daripada garam. Beberapa minggu dengan pola makan tinggi sukrosa, dapat meningkatkan tekanan darah sistolik dan diastolik. Studi British Journal of Nutrition lainnya menemukan bahwa untuk setiap minuman yang dimaniskan dengan gula, risiko terkena hipertensi meningkat delapan persen.

Buah-buahan tidak terasa manis

Terlalu sering makan gula termasuk menambahkan gula atau bahkan pengganti gula ke makanan tertentu dapat mengubah penfsiran rasa manis. Misalnya apel sudah memiliki rasa manis alami, tapi ketika terbiasa menambahkan gula di atasnya, penafsiran rasa manis akan berubah. Ini membuat apel akan terasa kurang manis tanpa tambahan gula. Mengurangi gula tambahan dan pemanis buatan bisa membantu mengembalikan penafsiran tubuh untuk menikmati rasa manis alami dari buah.

7. Gula Meningkatkan Risiko Kanker
Peneliti dari The University of Minnesota meniliti bahwa lebih dari 60.000 pasien yang mengonsumsi makanan dan minuman ringan memiliki risiko terkena kanker pankreas lebih dari 87 persen.

Selain dapat meningkatkan risiko obesitas, mengonsumsi gula berlebih juga dapat mengganggu keseimbangan hormon, terutama pada perempuan. Resistensi insulin adalah salah satu akibat yang bisa terjadi karena mengonsumsi gula di luar batas. 

Insulin sangat dipengaruhi oleh pola makan. Ini dikarenakan berbagai sinyal yang terjadi di tubuh diatur oleh glukosa yang kemudian menghasilkan energi. Ketika terjadi resistensi insulin, sel-sel otot, lemak, dan hati tidak merespons dengan benar. Seiring waktu, resistensi insulin dapat mengakibatkan kondisi serius, seperti diabetes, obesitas, kolesterol tinggi, penyakit jantung, bahkan stroke.

Ketidakseimbangan insulin ini juga bisa meluas ke kondisi yang lebih spesifik, seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS), yaitu ketika hormon reproduksi tidak seimbang. Gejala PCOS bisa jadi ringan atau memburuk seiring waktu.

Pada perempuan, konsumsi gula berlebih berinteraksi dengan hormon estrogen yang bertanggung jawab pada banyak proses dalam tubuh. Estrogen mengatur sistem reproduksi serta membantu mengoptimalkan kerja insulin, yaitu hormon yang menjaga keseimbangan kadar gula.  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

No comments:

Post a Comment

        Hallo guys, disini saya mau merekomendasikan produk facial wash untuk kalian terutama untuk yang kulitnya berminyak dan berjerawat...